03/07/09

Kenapa islam tak bersatu??????????????????

Indonesia meeerupakan Negara yang berkependudukan dengan mayoritas beragama islam. Lebih dari 50% warganya muslim. Banyak sekolah/lembaga pendidikan yang berada dalam naungan yayasan islam. Mulai dari perkumpulan-perkumpulan di lingkungan RW hingga organisasi nasional yang besar (NU dan Muhammadiyah). Banyak pemuka agama dan aktifis islam yang telah bekerja keras untuk menegakkan syare’at islam dapat diteerapkan di lingkungan yang ada di wilayah-wilayah.

Perbahan kondisi zaman yang sejalan dengan kondisi dunia yang secara terus menerus berasaskan globalisasi, munculnya paham-paham baru yang mengajarkan “kebaikan.” Semakin menuju kota tempat itu maka semakin besar godaan dan faham-faham yang menyebar dengan dalih demi kemajuan bangsa segala perbedaan adalah karunia untuk dijadikan kekuatan. Kebudayaan luar (Indonesia) yang semakin tersingkir dan kebudayaan daerah yang terus ditekan oleh kaum muda yang “masa bodoh” menjadi tangis bagi budayawan bangsa, berapa orang pemuda yang mempelajari tari jaipong, berapa orang pemuda yang menyanikan sinom mocopat, dan berapa jumlah orang yang menonton pagelaran wayang. Lebih parahnya berapa pemuda yang mau dating di dalam majelis-majelis tausiyah dan pengajian dari kyai atau alim ulama.

Presiden RI pertama, bapak Soekarno pernah mengatakan jika aku diberi 10 orang pemuda maka aku akan dapat mengubah naasib bangsa. Perlu dicermati kata 10 orang pemuda, yang dimaksud itu siapa? Apakah pemuda yang ada di ujung jalan yang hobinya nongkrong dan minuman keras, atau pemuda yang senang duduk bersama diskusi membahas bagaimana caranya aku kaya dengan mendapatkan jabatan sebagai presiden RI?

Sewaktu aku dulu masih kecil, masih teringat bahwa setiap ada pengajian di lingkungan rumah ku, orang tua pasti mengajak untuk mendatangi dan mendengarkan wejangan dari pak nyai yang berbicara. Tentunya aku dating tidak dengan orang tua ku tetapi justru aku dating bersama-sama dengan kawan main ku. Paginya rumah ramai membahs apa yang telah di utarakan oleh pak kyai tadi malam.

Bandingkan dengan sekarang banyak pemuda seperti aku lebih memilih pergi bersama kawan-kawan untuk nongkrong dari pada ikut majelis pengajian. Membahas bagaimana cara untuk mendapatkan uang, menilai orang dalam suatu perkumpulan atau bagaimana mendapatkan kedudukan yang empuk.

Mungkin masalah (keresahan tentang islam untuk masa depan) ini muncul saat aaku melihat kawan-kawanku yang mengesampingkan syiar agama islam. Sedangkan majelis-majelis ilmu yang mendtangi hanya orangg tua-tua. Banyak aktifis isalam yang masih jarang membahas untuk mengadakan kegiatan bersama tentang menguatkan akidah islam di lingkungan. Kebanyakan aktifis islam memperjuangkan visi dan misi organisasi yang mereka bawa. Padahal eksistensi organisasi islam adalah menjadikan islam satu dalam naungan visi dan misi dua kalimah syahadat “asyhadual la ilaha illallah wa ashadu anna muhammadar rosulullah

Aku melihat bahwa organisasi islam yang didalamnya adalah kaum muda, biasanya menganggap organisasinya sangat bagus dan benar sehingga organisasi islam yang lain adalah salah dan musuh jadi perlu disingkrkan.

Musuh bagi organisasi itu siapa…………..?

Musuh organisasi islam adalah semua yang ingin menghilangkan islam dari perdaban budaya saat ini. Organisasi yang tidak mengakui syahadat atau organisasi yang menjadikan syahadat untuk membenarkan segala bentuk dosa.

1 komentar:

m@501-M mengatakan...

WAH HEBAT BANGET