14/04/10

PENYAKIT KAKI GAJAH (FILARIASIS)


A. Gambaran umum penyakit kaki gajah.

Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis) adalah golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Wucheria bancrofti yang ditularkan melalui spesies nyamuk culex. Setelah tergigit nyamuk, parasit (larva) akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka berkembanglah menjadi penyakit tersebut.
Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit Kaki Gajah bukanlah penyakit yang mematikan, namun demikian bagi penderita mungkin menjadi sesuatu yang dirasakan memalukan bahkan dapat mengganggu aktifitas sehari-hari.

Penyakit Kaki Gajah umumnya banyak terdapat pada wilayah tropis. Menurut info dari WHO, urutan negara yang terdapat penderita mengalami penyakit kaki gajah adalah Asia Selatan (India dan Bangladesh), Afrika, Pasifik dan Amerika. Belakangan banyak pula terjadi di negara Thailan dan Indonesia (Asia Tenggara).


1. Penularan Penyakit Kaki Gajah
Penyakit kaki gajah disebabkan oleh cacing dari filum Nemathelminthes yakni Wucheria bancrofti. Cacing dewasa hidup menyumbat pembuluh getah bening di dalam tubuh. Sehingga cairan tubuh berkumpul pada ruang antarsel jaringan kaki, akibatnya kaki penderita membesar dan berbentuk seperti kaki gajah.
Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya (pengidap penyakit kaki gajah). Darah yang terinfeksi dan mengandung larva akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghisap darah orang lain.
Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes dan Armigeres. Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat.

2. Gejala Penyakit Kaki Gajah
Adapun gejala akut yang dapat terjadi antara lain :
a. Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan   muncul lagi setelah bekerja berat
b. Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
c. Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
d. Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah 
e. Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)
Sedangkan gejala kronis dari penyakit kaki gajah yaitu berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).

3.Pemeriksaan Diagnostik Penyakit Kaki Gajah
Penyakit kaki gajah ini umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan mikroskopis darah, Sampai saat ini hal tersebut masih dirasakan sulit dilakukan karena microfilaria hanya muncul dan menampilkan diri dalam darah pada waktu malam hari selama beberapa jam saja.

Metode pemeriksaan yang diakui oleh pihak WHO adalah dengan pemeriksaan sistem Tes kartu, metode ini sangat sederhana dan peka untuk mendeteksi penyebaran parasit (larva). Yaitu dengan cara mengambil sampel darah sistem tusukan jari droplets setiap waktu

B. Penyelesaian Penyakit Kaki Gajah di Indonesia
Tujuan utama dalam penanganan dini terhadap penderita penyakit kaki gajah adalah membasmi parasit atau larva yang berkembang dalam tubuh penderita, sehingga tingkat penularan dapat ditekan dan dikurangi.
Dietilkarbamasin adalah satu-satunya obat filariasis yang ampuh baik untuk filariasis bancrofti. Obat ini tergolong murah, aman dan tidak ada resistensi obat. Penderita yang mendapatkan terapi obat ini mungkin akan memberikan reaksi samping sistemik dan lokal yang bersifat sementara.
Pengobatan diberikan sesudah makan malam. Hal ini bertujuan agar dalam penyerapannya dapat maksimal. Obat akan mencapai konsentrasi puncak dalam darah selama tiga jam dan diekskresi melalui air kemih.
Namun pada kasus penyakit kaki gajah yang cukup parah (sudah membesar) karena tidak terdeteksi dini, selain pemberian obat-obatan tentunya memerlukan langkah lanjutan seperti tindakan operasi.

C. Pencegahan Penyakit Kaki Gajah 
Bagi penderita penyakit gajah diharapkan kesadarannya untuk memeriksakan diri ke dokter dan mendapatkan penanganan obat-obatan, sehingga tidak menyebarkan penularan kepada masyarakat lainnya. Untuk itu perlu adanya pendidikan dan pengenalan penyakit kepada penderita dan warga sekitarnya
Pemberantasan nyamuk di wilayah masing-masing sangatlah penting untuk memutus siklus penularan penyakit ini. Menjaga kebersihan lingkungan merupakan hal terpenting untuk mencegah terjadinya perkembangan nyamuk di wilayah tersebut.
Hal ini dilakukan karena penyebaran penyakit kaki gajah melalui nyamuk. Jika kita dapat menghentikan siklus hidup atau membasmi nyamuk maka kita juga akan dapat menghilangkan penyakit kaki gajah di lingkungan kita.
Langkah riil pencegahan yang dapat kita lakukan, seperti : 
  • Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk penular
  • Membersihkan tanaman air pada rawa-rawa tempat perkembangbiakan nyamuk
  • Membersihkan semak-semak disekitar rumah